Lensawisata.com, Kepulauan Aruah merupakan gugusan pulau terluar di Kabupaten Rokan Hilir. Kepulauan ini berjarak 46 nautical mile dari Bagan Siapiapi. Pada gugusan kepulauan Aruah, terdapat 12 pulau, dengan pulau terluar yang berbatasan langsung dengan perairan internasional adalah pulau Batu Mandi dan Pulau terluas adalah pulau Jemur. 12 gugusan pulau ini diantaranya adalah Pulau Jemur Pulau Pertandangan, Pulau Batu Mandi, Pulau Batu Adang, Pulau Batu Berlayar, Pulau Tokong Mas, Pulau Tokong Simbang.
Gugusan kepulauan Aruah merupakan mutiara pariwisata tersembunyi yang dimiliki oleh Rokan Hilir. Pada tahun 2011, berdasarkan Peraturan Pemerintah/PP no 50, Pemerintah Pusat menetapkan Pulau Jemur sebagai KPPN/ Kawasan Pengembangan Pariwisata Nasional di provinsi Riau, bersama dengan Candi Muara Takus di Kampar, Taman Nasional Bukit Tiga Puluh di Indragiri Hulu, dan Kampung Bandar di kota Pekanbaru. Dengan potensi yang begitu besar, gugusan kepulauan Aruah masih belum dilirik untuk dikembangkan. Hingga, pada tahun 2017, pemerintah Kabupaten Rokan Hilir mulai mengembangkan gugusan kepulauan Aruah sebagai destinasi unggulan yang baru di Rokan Hilir.
Ayunan gelombang begitu terasa diatas kapal yang kami tumpangi. Sore itu, pada perairan di depan pulau Tokong Emas, dua orang penyelam dari MSDC/ Marine Science Diving Club Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Riau memberikan tanda OK dengan sinyal tangan. Mereka bersiap untuk turun melihat potensi bawah laut yang ada di gugusan kepulauan Aruah. Setengah jam sebelum mereka turun, kapal yang kami tumpangi kesulitan mencari alur perairan yang aman. “ Saya belum pernah menepi di pulau-pulau di sekitar pulau Jemur. Biasanya tujuan saya hanya pulau Jemur ” ujar tekong/ kapten kapal. Satu jam lamanya dua orang penyelam menelusuri bawah laut gugusan kepulauan Aruah. Diatas kapal, gelombang selat Malaka makin terasa.
Setelah naik keatas kapal, senyum lebar Rivaldi dan Hari Mulyadi menghiasi bibir mereka. Mereka kagum akan pemandangan bawah laut yang berada di gugusan Kepulauan Aruah. “Saya melihat anemon dengan ikan nemo yang besar” ujar Rivaldi, mahasiswa Fakultas ilmu Kelautan yang berasal dari Batam, Kepulauan Riau. “ Ada sponge berukuran besar juga dibawah”. Hari Mulyadi menimpali, Hari merupakan mahasiswa Fakultas Ilmu Kelautan yang berasal dari Pulau Mendol, Kuala Sungai Kampar, Kabupaten Pelalawan. “ Siapa yang menyangka, pada perairan selat Malaka ada pemandangan bawah air yang sangat menarik.”. Ujar mereka.
Hanya tiga titik selam dari sepuluh titik yang kami datangi di perairan gugusan kepulauan Aruah. Pulau Tokong Emas, Pulau Sarang Elang dan bagian Utara pulau Jemur adalah titik selam yang kami kunjungi. Masing-masing titik selam memiliki pemandangan yang unik dengan kedalaman 6 sampai 7 meter dibawah permukaan laut. Dari bawah laut, perjalanan kami akhiri dengan menelusuri pantai Pulau Labuhan Bilik, sebuah pulau yang berjarak 700 meter arah selatan dari Pulau Jemur. Di pulau Labuhan Bilik, terdapat pantai berpasir halus sepanjang 800 meter. Mata dimanjakan oleh warna biru tosca dari air laut serta batu-batu besar yang bertumpuk tumpuk yang seolah-olah disusun.

Karang yang berada di perairan bawah laut Pulau Tokong Emas, Gugusan Kepulauan Aruah, Kabupaten Rokan Hilir
Melihat penyu bertelur, pemandangan bawah laut, pantai yang indah. Gugusan Kepulauan Aruah, mutiara tersembunyi yang dimiliki provinsi Riau.